Senin, 08 Juni 2009
Film Queen Bee
Kemarin tanggal 8 juni 2009 saya menyempatkan diri menonton film drama remaja berjudul Queen Bee di margo city depok. Bila saya analisis jenis film ini adalah film remaja dan film politik. Film Queen Bee mengambil kedua unsur tersebut ini dapat di lihat dari alur cerita-nya. Di bandingkan dengan beberapa film yang mengambil unsur pemilihan umum, film Queen Bee lebih baik serta memberikan pembelajaran politik bagi para remaja yang baru akan memilih tahun ini. Bahkan film ini sebetul-nya bila di cermati memberikan tips-tips dan ide-ide bagaimana cara-nya bagi seorang calon presiden mendapatkan suara swing voter / pemilih pemula.
Film ini menceritakan seorang anak remaja yang baru menginjak 17 tahun bernama Queenita Siregar (Tika Putri). Queen panggilan-nya merupakan anak yang merindukan perhatian orang tua satu-satu-nya yaitu Rachmat Siregar (Mathias Muchu,s) yang terpilih menjadi calon presiden Republik Indonesia. Rachmat Siregar amat sibuk dengan kegiatan politik-nya untuk memenangkan partai-nya agar diri-nya terpilih menjadi kandidat presiden.
Dalam perjalanan-nya Queen yang gadis 17 tahun yang pintar, kreatif dan masih menginginkan hidupnya berjalan biasa seperti remaja kebanyakan, hingga suatu ketika hidupnya berubah menjadi lebih komplek, dimana saat ayahnya terpilih sebagai salah satu calon presiden. Mulai-lah dalam setiap kegiatan-nya, aparat kengamanan ( Paspampres ) sesuai protokoler pengawalan keluarga calon presiden semakin membuat hidup Queen tidak bebas.
Awal-nya komunikasi antara Queen dengan ayah-nya terhalang oleh sebuah tembok kepercayaan. Dengan berjalan-nya waktu dan saran dari pengasuh Queen, Queen masuk dalam aktifitas politik ayah-nya. Dalam aktifitas politik ini sang sutradara memasukkan pesan-pesan-nya, yaitu pembelajaran politik bagi pemula, bagaimana komunikasi antara orang tua dan remaja, penting-nya pemberian kepercayaan bagi remaja, kampanye ajakan anak muda untuk terlibat menentukan nasib bangsa Indonesia karena masa depan ada di tangan pemuda.dll.
Film ini menurut saya layak di tonton bagi remaja dan yang sudah tidak remaja bahkan bagi para calon presiden. Dalam film ini terdapat ide-ide segar bagaimana menarik perhatian swing voter / pemilih pemula. Dalam film ini mengajarkan bagaimana penting-nya peran pemuda di ikutsertakan dalam aktifitas politik.
Majulah Per Film Indonesia "CINTAILAH PRODUK DALAM NEGERI"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
wah...udh tayang yah??? *kuper mode ON*
harus nntn nih!! *buru2 nyamperin bioskop*
iya donk...rugi nggak nonton
Posting Komentar